Sejak lama bahaya yang dihadapi
Al-Quds dan masjid Al-Aqsha seperti genderan perang. Pada saat bangsa Arab dan
umat Islam bermalas-malasan menghadang bahaya Israel ini, penjajah Israel
semakin meningkatkan aktivitasnya meyahudikan kota suci ini terang-terangan. Di
tengah kondisi menghadapi rencana Israel yang ingin menjadikan tahun 2010
penentuan membangun kuil Solomin di bawah puing-puing masjid Al-Aqsha, kami
menyampaikan kepada mereka yang peduli di kalangan media massa laporan ini agar
mengetahui gambaran bahaya yang mengancam Al-Quds dan masjid Al-Aqsha. Sebab
media sekarang menjadi inti pertempuran sehingga mereka memiliki peran dalam
membela Al-Quds dan masjid Al-Aqsha.
Berikut laporan tersebut:
·
Selama 40 tahun lebih dari 24 ribu rumah dan bangunan dihancurkan dan lebih
dari 60 ribu unit pemukiman Israel dibangun.
·
Meski ketegangan realisasi rencana penggalian terowogan Israel di bawah masjid
Al-Aqsha sudah sejak tahun 1863 dan aktivitasnya penggaliannya sejak tahun
1967, namun aktivitas itu meningkat sejak awal abad 21 ini. Tapi saat ini
akibat penggalian itu sangat krusial dan tidak boleh didiamkan.
·
Tujuan penggalian Israel dan pembangunan terowongan di bawah masjid Al-Aqsha
dan sekitarnya adalah dalam rangka mencari bangunan mitos kuil Solomon.
·
Israel menanam pemukiman di perkampungan-perkampungan Islam dengan cara menyita
tanah mereka dan membangun pemukiman atau dengan cara menghancurkan
rumah-rumah.
·
Wali kota Israel di Jerusalem dari kanan ekstrim Neer Barakat dalam kampanye
pemilihan wali kota menggunakan jargon “memerangi pembangunan warga Palestina
yang tanpa izin di Al-Quds ,”
·
Sejumlah resolusi DK PBB dan PBB nya sendiri, termasuk dari UNESCO untuk
menghentikan penggalian di bawah masjid namun pemerintah penjajah tidak
meresponnya dan terus menerapkan rencana Israel hingga tiang-tiang masjid
runtuh.
·
Di kuartal pertama tahun 2009, termasuk eskalasi paling tinggi dalam aksi
pembongkaran dan penggusuran rumah warga Palestina di Al-Quds dan ancaman
penghancuran rumah lainnya.
·
Israel berusaha menjadikan tahun 2010 sebagai tahun penentu pembangunan kuil
Solomon ke-III di bawah reruntuhan masjid Al-Aqsha. Ada sejumlah
organisasi zionis berusaha meletakkan batu pertama kuil itu pada 16 Maret ini
setelah diresmikan pembukaan sinagog Haroob pada 15 Maret sehari sebelumnya.
Apakah kita siap menjaga Al-Aqsha???
Mukadimah
Di tengah bungkamnya dunia Arab dan
Islam, persetujuan dunia kepada Israel, berlanjutnya Israel dalam rencana
jahatnya mencaplok utuh Al-Quds, membersihkan symbol-simbol keislaman dari
sana, mengusir warga hingga menggali terowongan di bawah masjid, kami menegaskan
bahwa bahaya yang dihadapi Al-Quds seperti genderan perang.
Melalui laporan ini, kami ingin
focus kepada bahaya Israel yang terus berlanjut terhadap kota Al-Quds dan
masjid Aqsha. Kami sampaikan realitas-realitas sejarah tentang kejahatan Israel
di tempat-tempat suci Islam di Al-Quds. Bahkan manusia dan batu pun tidak
selamat dari bahaya ini.
Pertama;
masjid Al-Aqsha dalam bidikan zionis Israel
1.
Kekerasan terhadap masjid Al-Aqsha
2.
Penggalian di sekitar masjid Al-Aqsha
3.
Kelompok ekstrim zionis yahudi untuk penghancuran masjid Al-Aqsha
Kedua;
kota Al-Quds di bawah permusuhan zionis Israel
1.
Pemukiman dan kekerasan zionis Israel
2.
Warga Al-Quds, antara rumah tinggalnya dengan pengusiran
3.
Tembok pemisah rasial Israel
Ketiga;
Keputusan dan rencana historis;
1.
Rencana historis penting
2.
Keputusan yahudisasi
3.
Resolusi dunia internasional.
Pertama;
masjid Al-Aqsha dalam bidikan zionis Israel
Masjid Al-Aqsha yang dimaksud adalah
komplek tertutup yang terletak di dalam pagar-pagar Al-Quds di sisi timurnya.
Pagar-pagar bagian timur Al-Aqsha bersatu dengan pagar-pagar kota Al-Quds dan
pagar bagian selatannya lebih panjang dari separuhnya di sebelah timur. Masjid
ini berbentuk segiempat yang tidak simetris. Sisi barat sepanjang 491 M dan
sisi timur 462 M, sisi selatan 281 M dan sisi utara 330 M.
Allah menjaga batas-batas masjid
Al-Aqsha. Tak seorang pun melanggarnya. Sepanjang sejarah kaum muslimin baik di
pemerintahan Ayyubiah dan Mamalik memperkuat batas-batas masjid. Mereka
membangun pagar-pagar sebelah utara dan barat dan tiang tinggi serta
sekolah-sekolah dan bangunan besar.
Namun sejak menjejakkan kakinya di
tanah Palestina, penjajah Israel mulai melancarkan rencananya mencari mitos
kuil Solomon dengan cara melakukan sejumlah kejahatan terhadap kehormatan
masjid Al-Aqsha dan terhadap jamaah shalat, melakukan panggalian secara
terorganisir di sekitar masjid, membangun terowongan-terowongan panjang untuk
membangun mesium di bawah masjid.
Berikut rinciannya:
1.
Kejahatan-kejahatan terhadap masjid Al-Aqsha
Hari ini masjid Al-Aqsha
mengalami masa paling krusial akibat rencana jahat Israel yang ingin
meyahudikanya, mengubah tanda-tandanya hingga menghancurkannya. Dalam
menerapkan rencana itu, Israel tidak pernah istirahat meski sehari. Berikut
pelanggaran paling besar yang dilakukan Israel terhadap masjid Al-Aqsha:
16/7/1948: warga yahudi menyerang
masjid Al-Aqsha. Melalui pesawat tempurnya, mereka mengebom masjid dengan 60
bom salah satunya mengenai kubah Shokhroh dan lainnya mengenai masjid utama
Al-Aqsha.
7/6/1967: Pasukan Israel memasang
dan mengibarkan bendera di atas kubah Shakrah dan saat itu tembok Al-Barraq
diambil alih.
15/8/1967: Rabi terbesar di pasukan
Israel Shalomo Garon dan 50 pengikutnya melakukan ritual di halaman masjid
Al-Aqsha.
21/8/1969: Seorang Yahudi Australia
membakar mimbar Shalahuddin. Bagian masjid terbakar akibat ulah ini seluas 1500
M2.
22/7/1970: Sekelompok yahudi
memasuki masjid Al-Aqsha dan menyanyikan lagu-lagu seruan menghancurkan masjid
Al-Aqsha.
Mei 1980: Ditemukan bahan peledak
jenis TNT seberat lebih dari 1 ton dekat masjid yang disiapkan oleh rabi yahudi
Meir Kahana untuk menghancurkan masjid Al-Aqsha.
24/2/1982: polisi Israel
memperkenankan sejumlah anggota parlemen Israel Knesset melakukan lawatan di
dalam masjid Al-Aqsha.
11/4/1982: Seorang serdadu Israel
menembaki penjaga masjid. Dua dari mereka gugur syahid kemudian disusul
bentrokan dengan warga Palestina yang menyebabkan Sembilan warga meninggal
syahid.
6/5/1982: Penembakan terhadap kubah
Shakrah. Di tahun yang sama, seorang aktivis gerakan Kakha Israel berusaha
menghancurkan masjid Al-Aqsha namun upaya itu tercium sebelum dilakukan.
11/3/1983: Penjaga-penjaga Al-Aqsha
menangkap seorang warga yahudi membawa bahan peledak untuk menyerang masjid
Al-Aqsha.
30/1/1984: tiga granat ditemukan di
depan sebuah gerbang masjid Al-Aqsha. Awal Agustus tahun yang sama, penjaga
masjid Al-Aqsha menangkap sejumlah warga yahudi yang siap menghancurkan masjid
Al-Aqsha.
8/10/1990: Pasukan Israel membantai
20 warga Palestina dan melukai 115 lainnya di dalam masjid Al-Aqsha.
23/9/1996: Warga Palestina Al-Quds
menemukan Israel membangun sebuah terowongan di bawah pagar masjid Al-Aqsha
sebelah barat. Warga memprotes keras dan Israel membalas dengan kekerasan
hingga delapan warga Palestina gugur syahid.
28/9/2000: PM Israel Ariel Sharon
menistakan masjid Al-Aqsha dengan memasukinya dengan dikawal polisi. Maka
meletuslah Intifadhah Al-Aqsha. (bersambung)
23/2/2005: Pemerintah penjajah
Israel meminta dana untuk rencana keamanan pengawasan masjid Al-Aqsha dengan
kamera. Dua bulan kemudian langsung direalisasi.
13/6/2006: PM Israel Ehud Olmert
menegaskan, bukit kuil di bawah masjid Al-Aqsha tidak bisa dirundingkan lagi
dan itu mutlak milik Israel.
1/9/2006: Pemerintah daerah penjajah
Israel di Al-Quds mengumumkan halaman masjid Al-Aqsha milik umum, bukan umat
Islam saja.
5/4/2009: Pemerintah penjajah Israel
menyita batu bersejarah peninggalan istana Umawi yang melekat pada pagar
selatan masjid Al-Aqsha. Israel mengklaim itu batu II kuil Solomon.
14/4/2009: Puluhan pemukim Yahudi
menyerbu halaman Al-Aqsha untuk melakukan ritual ibadah pada hari Paskah Yahudi
dari arah gerbang Magharibah. Jumlah mereka sekitar 140 yahudi ekstrim.
27/8/2009: Organisasi yahudi Eash
Hatorat mengumumkan peresmian pembukaan mesium sejarah yahudi di kampung yahudi
dekat tembok Barraq (ratapan). Di sana ada patung kuil bergerak terbesar di
dunia.
Penggalian di Sekitar Masjid
Al-Aqsha
Sejak lama Israel melakukan
penggalian di bawah masjid Al-Aqsha untuk membangun terowongan-terowongan yang
sangat banyak. Semakin lama semakin membahayakan masjid suci itu. Di dalam
terowongan itu Israel membangun proyek kota wisata yahudi bawah tanah.
Tindakan Israel ini hanya pencurian
peninggalan-peninggalan bersejarah di Al-Quds.
Sejak menjajah kota Al-Quds, mafia
zionis merencanakan untuk mewujudkan untuk mengembalikan ritual mereka kepada
kuil Solomon dan mendirikan kerajaan mereka di kota suci itu. Penggalian di
bawah tanah dimulai sejak tahun 1967 di bawah dua tembok sisi barat dan sisi
selatan masjid Al-Aqsha. Penggalian seluas 10 hektar ini kemudian berlanjut
terus yang dibawah pengawasan dinas peninggalan di Universitas Israel.
Sejak saat itu meski penolakan keras
dilakukan, penggalian terus dilakukan dengan gencara. Namun sampai sekarang
mereka tidak menemukan bukti fisik satupun tentang adanya kuil mitos mereka.
Tindakan penggalian di bawah masjid Al-Aqsha hanya legitimasi ideology untuk
mengklaim mereka berhak terhadap tanah Palestina.
Berikut kronologi penggalian Israel di
sekitar masjid Al-Aqsha:
Penggalian Israel di sekitar masjid
Al-Aqsha dan dibawahnya dimulai sejak 11 Juni 1967 sepanjang 70 meter hingga
kedalaman 14 meter. Justru ditemukan peninggalan Islam dari masa pemerintahan
Bani Umaiyah di bawah masjid Al-Aqsha.
Tahun 1969 Israel menggali sedalam
80 meter melanjutkan pengalian pertama ke arah hingga ke gerbang Maghariba
melewati di bawahnya bangunan tua peninggalan Islam. Mereka memecahkannya
kemudian mereka gali oleh pasukan pendudukan Israel pada tahun yang sama.
Penggalian dimulai lagi tahun 1970 berhenti pada tahun 1974, kemudian
dilanjutkan pada tahun 1975 sampai akhir 1988, dengan panjang 400 meter
melewati bagian bawah lima pintu gerbang masjid Al-Aqsha.
15/2/2004: runtuhnya bagian dari jalan antara halaman Al-Buraq dan gerbang
Maghariba akibat penggalian.
28/9/2005: pemerintah penjajah Israel membuka secara resmi lokasi wisata di
terowongan-terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa.
13/3/2006: Pembukaan sinagog di bawah ruang Pengadilan Islam yang
menempel dengan Masjid al-Aqsha di bawah perlindungan mantan Presiden entitas
Zionis Moshe Katsav.
12/10/2008: lembaga "Ateret Cohanim" untuk membangun permukiman
Zionis membuka upacara pembukaan untuk daerah sinagog lebih 300 meter persegi
di area kolam Ain, seratus meter bagian barat gerbang Muthaharah di pagar
Masjid Al Aqsha.
3. Lembaga-lembaga Zionis
Penghancuran Masjid Al-Aqsa
Ada banyak lembaga Zionis yang
didirikan dengan tujuan untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa. Jumlahnya hingga
puluhan. Namun paling besar adalah: Gush Emunim, Hayy Vakiam, Hatehiyah,
Amanat Kuil, Kach, Kahane Hai, Hashomonaiim, Betar, Siauri Tozion, Kuil
Yerusalem, dan lainnya
Kedua: kota Al-Quds di Bawah Injakan Agresi Zionis Israel :
1. Pemukiman dan Tindakan Permusuhan Zionis Israel:
Kota Al-Quds hari ini terancam bahaya banyak dan beragam. Ancaman permukiman di
kota itu merupakan paling berbahaya. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Al-Quds
(Yerusalem) sebagai ibukota Yahudi yang dihuni oleh mayoritas mutlak Yahudi
dengan minoritas Palestina yang mampu dikontrol.
Untuk mencapai tujuan ini, pendudukan bekerja pada dua garis paralel adalah:
A. Peningkatan jumlah penduduk Yahudi: melalui penggemukan permukiman yang ada
dan pembangunan permukiman dan pos-pos pemukiman baru di seluruh kota dan di
bagian timur pada khususnya.
B. Mengurangi jumlah penduduk
Palestina: dengan berbagai cara, terutama:
Akuisisi perkampungan: Ada beberapa perkampungan Palestina yang besar yang
berada di daerah ramai di dalam kota Yerusalem dimana Israel tidak mampu
menghabisinya melalui tembok pemisah karena perkampungan itu terletak di
jantung kota. Oleh karena itu, Israel membangun pos-pos di perkampungan
kemudian membangun pemukiman Yahudi, atau melalui penghancuran rumah dan
perpindahan penduduk untuk menempatkan penghuni yahudi rumah penduduk
Palestina.
Berikut kronologi operasi
pembangunan permukiman Israel:
14/6/1969: Pasukan pendudukan Israel menghancurkan 14 bangunan bersejarah di
Yerusalem.
20/6/1969: Pasukan pendudukan Israel menyita 17 bangunan historis Islam.
Agustus 1970: Pemerintah penjajah Israel menyita tanah yanga terletak di
sekitar kota Yerusalem dan desa-desa.
1970: pembangunan pemukiman yahudi "Kfar Evri”.
1972: sebagian pemukim Yahudi agamis
mengklaim kepemilikan tanah di Sheikh Jarrah yang terletak di sisi barat dan
membawa masalah ini ke pengadilan Israel.
1985: Israel mengklaim kepemilikan
hotel Shepard, terletak di bagian utara kampong Shekkh Jarrah. Asal-usul hotel
itu adalah milik Haj Amin Husseini, mufti Yerusalem dan Presiden Agung Dewan
Islam di era pendudukan Inggris. Namun menurut hukum Absentee Properti di
pemerintah Israel sebagai dianggap milik Absentee Properti (meskipun ahli waris
Haji Amin al-Husseini lahir di Yerusalem dan tidak pergi dari sana baik pada
tahun 1948 maupun di 1967). Israel mengeluarkan perintah membongkar tempat
tersebut dan daerah sekitarnya untuk didirikan 90 unit rumah tinggal. Namun
perintah penghancuran belum dilaksanakan bahkan sampai hari ini.
22/6/1998: pemerintah Israel, dipimpin oleh Netanyahu, memutuskan untuk
memperluas batas-batas administrasi kota Yerusalem dan memasukkan pemukiman
terdekat ke kota Jerusalem .
1998: Departemen Dalam Negeri Zionis melakukan penarikan kartu identitas warga
Al-Quds sebanyak 788 sebuah prosedur berkala yang dilakukan oleh Israel untuk
mengusir warga Palestina di Al-Quds (Jerusalem).
15/1/2000: Perusahaan listrik Israel melakukan penggalian di pemakaman
Makmanullah, yang merupakan salah satu kuburan Muslim terbesar di Jerusalem
(Al-Quds) di sisi lain jalan utama yang menyebabkan tulang orang mati tersebar
di permukaan. Israel berdalih pemasangan kabel listrik di dalam tanah. Sebagian
area kuburan ini sudah digunakan Israel sebagai Kantor Departemen Perdagangan
dan Industri Israel.
11/11/2004: Seorang insinyur pemerintah kota Israel di Jerusalem Uri Shitrit
mengeluarkan keputusan keputusan menghancurkan semua bangunan di kampong
Al-Bustan untuk mendukung pembangunan taman arkeologi terhubung ke kota Raja
Daud (Dokumen no 1). Pada awal tahun 2005 mulai pelaksanaan perintah ini dan
warga Palestina mulai menerima surat perintah pembongkaran dan surat dakwaan
dengan pasal pembangunan tanpa izin. Selama satu tahun itu pemerintah kota
Israel telah membongkar dua rumah di sana.
4/3/2006: sejumlah pemukim yahudi menyerang sebuah pemakaman Kristen di
Yerusalem, dan menuliskan di atas beberapa kuburan "Matilah Arab."
15/8/2006: penggalian yang dilakukan oleh asosiasi pemukiman Israel Elad
menyebakan retakan dan pecah pada dinding masjid Ain Silwan dan bangunan
sekolah taman kanak-kanak Muslim di sana.
6/2/2007: buldoser Israel mulai
menghapus pintu gerbang masjid Al-Magharibah.
29/5/2007: Menteri Keamanan Internal Israel memutuskan mencegah warga Palestina
di Jerusalem untuk menguburkan jenazah mereka di bagian pemakaman berdekatan
dengan Baburrahmah masjid al-Aqsa.
2008: Jumlah Palestina di Yerusalem,
sekitar dua ratus and sixty ribu, dibandingkan dengan enam hundred and fifty
thousand pemukim Yahudi.
1/2/2009: runtuhnya sebuah sekolah di Yerusalem karena penggalian, sehingga
luka menjadi 17 siswa.
4/3/2009: mengungkapkan, "Al-Aqsa Foundation untuk berhenti dan
Warisan", yang berbasis di Umm al-Fahm, penentuan pendudukan wewenang dan
cabang-cabangnya, terowongan menggali eksekutif dua tanah baru, satu panjang 56
meter dan yang lainnya dan panjang 22 meter untuk menghubungkan (Hons hidup)
Palestina Kota Lama Yerusalem , dan Buraq Square, sebelah barat Masjid Al-Aqsa.
(bersambung) (bn-bysr)
Penggalian dimulai lagi tahun 1970 berhenti pada tahun 1974, kemudian dilanjutkan pada tahun 1975 sampai akhir 1988, dengan panjang 400 meter melewati bagian bawah lima pintu gerbang masjid Al-Aqsha.
15/2/2004: runtuhnya bagian dari jalan antara halaman Al-Buraq dan gerbang Maghariba akibat penggalian.
28/9/2005: pemerintah penjajah Israel membuka secara resmi lokasi wisata di terowongan-terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa.
13/3/2006: Pembukaan sinagog di bawah ruang Pengadilan Islam yang menempel dengan Masjid al-Aqsha di bawah perlindungan mantan Presiden entitas Zionis Moshe Katsav.
12/10/2008: lembaga "Ateret Cohanim" untuk membangun permukiman Zionis membuka upacara pembukaan untuk daerah sinagog lebih 300 meter persegi di area kolam Ain, seratus meter bagian barat gerbang Muthaharah di pagar Masjid Al Aqsha.
Ada banyak lembaga Zionis yang didirikan dengan tujuan untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa. Jumlahnya hingga puluhan. Namun paling besar adalah: Gush Emunim, Hayy Vakiam, Hatehiyah, Amanat Kuil, Kach, Kahane Hai, Hashomonaiim, Betar, Siauri Tozion, Kuil Yerusalem, dan lainnya
Kedua: kota Al-Quds di Bawah Injakan Agresi Zionis Israel :
1. Pemukiman dan Tindakan Permusuhan Zionis Israel:
Kota Al-Quds hari ini terancam bahaya banyak dan beragam. Ancaman permukiman di kota itu merupakan paling berbahaya. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Yahudi yang dihuni oleh mayoritas mutlak Yahudi dengan minoritas Palestina yang mampu dikontrol.
Untuk mencapai tujuan ini, pendudukan bekerja pada dua garis paralel adalah:
A. Peningkatan jumlah penduduk Yahudi: melalui penggemukan permukiman yang ada dan pembangunan permukiman dan pos-pos pemukiman baru di seluruh kota dan di bagian timur pada khususnya.
Akuisisi perkampungan: Ada beberapa perkampungan Palestina yang besar yang berada di daerah ramai di dalam kota Yerusalem dimana Israel tidak mampu menghabisinya melalui tembok pemisah karena perkampungan itu terletak di jantung kota. Oleh karena itu, Israel membangun pos-pos di perkampungan kemudian membangun pemukiman Yahudi, atau melalui penghancuran rumah dan perpindahan penduduk untuk menempatkan penghuni yahudi rumah penduduk Palestina.
14/6/1969: Pasukan pendudukan Israel menghancurkan 14 bangunan bersejarah di Yerusalem.
20/6/1969: Pasukan pendudukan Israel menyita 17 bangunan historis Islam.
Agustus 1970: Pemerintah penjajah Israel menyita tanah yanga terletak di sekitar kota Yerusalem dan desa-desa.
1970: pembangunan pemukiman yahudi "Kfar Evri”.
22/6/1998: pemerintah Israel, dipimpin oleh Netanyahu, memutuskan untuk memperluas batas-batas administrasi kota Yerusalem dan memasukkan pemukiman terdekat ke kota Jerusalem .
1998: Departemen Dalam Negeri Zionis melakukan penarikan kartu identitas warga Al-Quds sebanyak 788 sebuah prosedur berkala yang dilakukan oleh Israel untuk mengusir warga Palestina di Al-Quds (Jerusalem).
15/1/2000: Perusahaan listrik Israel melakukan penggalian di pemakaman Makmanullah, yang merupakan salah satu kuburan Muslim terbesar di Jerusalem (Al-Quds) di sisi lain jalan utama yang menyebabkan tulang orang mati tersebar di permukaan. Israel berdalih pemasangan kabel listrik di dalam tanah. Sebagian area kuburan ini sudah digunakan Israel sebagai Kantor Departemen Perdagangan dan Industri Israel.
11/11/2004: Seorang insinyur pemerintah kota Israel di Jerusalem Uri Shitrit mengeluarkan keputusan keputusan menghancurkan semua bangunan di kampong Al-Bustan untuk mendukung pembangunan taman arkeologi terhubung ke kota Raja Daud (Dokumen no 1). Pada awal tahun 2005 mulai pelaksanaan perintah ini dan warga Palestina mulai menerima surat perintah pembongkaran dan surat dakwaan dengan pasal pembangunan tanpa izin. Selama satu tahun itu pemerintah kota Israel telah membongkar dua rumah di sana.
4/3/2006: sejumlah pemukim yahudi menyerang sebuah pemakaman Kristen di Yerusalem, dan menuliskan di atas beberapa kuburan "Matilah Arab."
15/8/2006: penggalian yang dilakukan oleh asosiasi pemukiman Israel Elad menyebakan retakan dan pecah pada dinding masjid Ain Silwan dan bangunan sekolah taman kanak-kanak Muslim di sana.
29/5/2007: Menteri Keamanan Internal Israel memutuskan mencegah warga Palestina di Jerusalem untuk menguburkan jenazah mereka di bagian pemakaman berdekatan dengan Baburrahmah masjid al-Aqsa.
1/2/2009: runtuhnya sebuah sekolah di Yerusalem karena penggalian, sehingga luka menjadi 17 siswa.
4/3/2009: mengungkapkan, "Al-Aqsa Foundation untuk berhenti dan Warisan", yang berbasis di Umm al-Fahm, penentuan pendudukan wewenang dan cabang-cabangnya, terowongan menggali eksekutif dua tanah baru, satu panjang 56 meter dan yang lainnya dan panjang 22 meter untuk menghubungkan (Hons hidup) Palestina Kota Lama Yerusalem , dan Buraq Square, sebelah barat Masjid Al-Aqsa. (bersambung) (bn-bysr)
Salam damai
BalasHapussebenarnya ada beberapa hal yang butuh dikoreksi
bangsa israel sebenarnya ingin membangun bait allah yang ke 3
Mereka menginginkan ruang maha kudus mereka kembali setelah bait allah yang ke 2 dihancurkan
sayangnya ruang maha kudus tersebut terletak tepat di bawah dome of spirit
maka itu mau tidak mau mereka harus menghancurkan masjid tersebut
dan yerusalem sebenarnya tanah milik israel